Popular Post

Posted by : Unknown Minggu, 21 Juni 2015

PENJELASAN MENGENAI 
UBIQUITOUS COMPUTING

Ubiquitous Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer (komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan menjadi era “one person, many computers”.


    Mark Weiser menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah model/konsep interaksi manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, seseorang yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan banyak sistem komputasi berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara tidak sadar dia menggunakan peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur dengan lingkungannya. Model seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop computing.

    Inti dari model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive Computing) melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko. Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak atau menegang sesuai kondisi dan traffic jaringan.

       Ubiquitous Computing memberikan tantangan kepada cabang ilmu komputer : dalam pendesainan dan pemodelan sistem, dan dalam hal user interface. Model interaksi manusia-komputer yang sudah jadul seperti command-line (text-based), menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan tidak mencukupi untuk masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang dibutuhkan harus segera dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati interaksi seperti itu seperti contohnya telepon selular, digital audio player, GPS, dan interactive whiteboard.

Mark Weiser mengenalkan tiga bentuk dasar dari mesin Ubiquitous yaitu : tab, pad, dan board.

Contoh Ubiquitous Computing 
1. handphone
2. Elearning
3. Mobil 
4. Ruangan
5. Kulkas

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 

1.    Handphone
•    Kelebihan 
Kita dapat mengakses informasi dimana saja dengan gadget yang di miliki seperti handphone, smartphone, tablet
•    Kekurangan 
Penyalahgunaan kemudahan mengakses informasi. contoh mengakses informasi tentang soal yang sedang di ujikan pada saat ujian

2.    Elearning 
•    Kelebihan 
Memberikan kemudahan kepada seluruh mahasiswa atau pun pelajar dalam belajar tanpa harus dating langsung ke kampus atau sekolah
•    Kekurangan 
Membuat mahasiswa atau pun pelajar menjadi malas karena tanpa ada pengawasan guru atau pun dosen

3.    Mobil 
•    Kelebihan 
Sang engineer telah di lengkapi dengan sebuah badge pintar berisi microchip jadi saat mobilnya mendekati gerbang pagar rumah dan pemancaran mengenai kendaraan tersebut secara otomatis gerbang akan terbuka.
•    Kekurangan
Hanya mobil tertentu saja yang bias membuka gerbang pagar rumah tersebut

4.    Ruangan 
•    Kelebihan 
Ruangan yang di pasang device pemancar yang secara otomatis akan mengaktifkan sensor pada saat ia memasuki ruangan kerjanya akan terbuka secara otomatis.
•    Kekurangan
Terjadi pemborosan listrik secara berlebihan karena system menyala tanpa di perlukan

5.    Kulkas
•    Keuntungan
Kulkas yang berada di rumah kita yang terhubung dengan jaringan komputasi berskala besar, jika isi kulkas kosong ,maka otomatis kulkas mengirim sinyal ke salah satu supermarket yang ada dalam jaringan melalui sensor yang di milikinya ,dan secara otomatis pihak supermarket mengisi kulkas anda tanpa perlu bersusah payah mengisinya.
•    Kekurangan
Tidak semua barang bias update ,karena hanya barang yang bias di pilih.

Persamaan antara grid computing, cloud computing, dan ubiquitous computing.

  • Ketiganya merupakan metode untuk melakukan proses komputasi dan memecahkan sebuah masalah serta menemukan solusinya.


Perbedaan antara grid computing, cloud computing, dan ubiquitous computing.

  • Grid Computing (Dunia Akademis)

Fitur dari grid computing ini adalah mengumpulkan kluster-kluster yang ada menjadi sebuah komputasi besar. Definisi dari sebuah kluster adalah sekumpulan komputer yang biasanya identik dalam sebuah situs/ruang server. Contohnya, Universitas Indonesia memiliki kluster Hastinapura yang (tadinya) tergabung dengan kluster di UGM membentuk sebuah grid yang dinamakan InGRID. InGRID adalah sebuah usaha untuk membuat sistem Grid dengan menggunakan jaringan antar universitas (INHERENT).

  • Cloud Computing (Dunia Bisnis)

Cloud Computing bagaikan sebuah komputer maya raksasa yang digunakan oleh banyak orang/organisasi/entitas. Contoh penyedia komputasi ini adalah Amazon EC dan Microsoft Windows Azure. Untuk memudahkan orang dan pemasaran

  • People Computing (Dunia Sosial/ Ubiquitous Computing/ Pervasive Computing)

People computing/ science, adalah sebuah terminologi untuk menggunakan individu-individu sebagai penyedia data. Kemudian, data tersebut teragregasi dalam sebuah pusat pengolahan data dan kemudian diolah menjadi kesimpulan.


Disusun oleh :
Nama : JUNAIDI AKBAR
NPM   : 53411886
Kelas  : 4IA17

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2025 DagDigDugDer - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Junaidi Akbar -